Through Wolfram von Bielefeld's Eyes...
Aku kembali dari kota dan melempar batu ke arahnya sambil berteriak, "Manusia busuk!" "Aku tidak memberitahu karena Kau pasti akan marah." Wajah ramahnya semakin membuatku geram. "Tentu saja aku marah! Kupikir aku bisa mempercayaimu! Kau pembohong! Pengkhianat!" Seketika, orang yang kusayangi menjadi orang yang sangat kubenci. Butuh bertahun-tahun untuk menyadari bahwa sebenarnya aku merindukannya. Namun, saat itu terjadi, semua sudah terlambat. Kuletakkan tanganku di perut Yuuri, yang tak lagi tertutup oleh piyama birunya. Sang Maou sedang tidur, dengan tampang berantakan dan tak sadar akan sepasang mata zamrud yang memandanginya. Kehangatan lembut perlahan tumbuh di bawah ujung-ujung jariku, seakan menjadi lagu selamat tidur yang berhasil membuat kami terlelap. Walau sebenarnya aku ingin bangun untuk mengingat sesuatu yang selalu kupikirkan. Aku takkan membiarkan sesuatu pergi dariku lagi. Yuuri terlalu penting bagiku untuk hilang, bagaimanapun juga. Wajahku memerah memandang Yuuri, kemudian kujatuhkan kepalaku ke bahunya. Aku tahu ia takkan menyambut perlakuanku dengan senang, tapi aku tetap melakukannya. Tiga orang telah dikorbankan untuk menghancurkan hatiku. Aku takkan membiarkan seseorang mengambil sesuatu dariku lagi. Tak akan. DATA | ||
Judul asli | : | Vignette [bagian-bagian akhir] |
Penulis | : | Chu |
Penerjemah | : | aku ^_^ maafkan segala error bahasa yang ada! beberapa kalimat ditambahkan untuk penyesuaian. |
Can't you understand my love? Love is something you're supposed to give to the one person whom you are devoted to!
~ WOLFRAMITE ~ |